Artikel

Cara Usir Setan ala BMT

Tidak sedikit kita jumpai video-video prank setan jadi-jadian yang menakut-nakuti warga di dunia maya. Entah itu reality show atau sandiwara antara para pemeran setan dengan pemeran yang pura-pura ketakutan yang justru marak di bulan Ramadhan.

Kita tidak didukung oleh ekosistem cerdas yang memisahkan urusan takhayul dengan urusan sehari-hari. Satu contoh saja, balap MotoGP Mandalika yang mestinya jadi ajang kembalinya event internasional sekaligus mengenalkan kita setelah 25 tahun absen, malah kalah heboh dengan aksi pawang hujan yang jadi bahan tertawaan se-dunia.

Baiklah, kalau begitu, kenapa tak kita kaitkan sekalian dengan urusan usir-mengusir setan dalam usaha bisnis? Ibaratnya, anggota Baitul Maal wa Tamwil mesti terlatih jadi ghostbuster. Jika tidak menjadi korban kesetanan, maka bantulah orang lain “melawan” setan.

Di antara pembaca mungkin menemukan fakta banyak pengusaha mikro yang susah keluar dari status kemiskinannya. Misalnya, kita mengenal banyak penjual makanan jajanan saat kita SD yang belasan tahun kemudian masih juga menjadi penjaja jajanan.

Masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sulit keluar dari kemiskinan karena masih terjerat lingkaran setan kemiskinan terkait permodalan, yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Karena miskin, modal yang bisa disediakan untuk melaksanakan bisnis terbatas sehingga usaha yang bisa dijalankan berskala usaha mikro.
  2. Karena skala usahanya mikro, maka pendapatan dari usahanya ultra mikro (sangat kecil).
  3. Dengan pendapatan tersebut, umumnya tidak ada dana yang bisa disisihkan untuk pengembangan usahanya, sehingga selamanya ia berada dalam kemiskinan.

Dukungan permodalan bagi pengusaha mikro adalah salah satu cara untuk mengeluarkan MBR dari lingkaran setan kemiskinan. Bagaimana dukungan permodalan bisa mengeluarkan MBR dari kemiskinan? Simak rinciannya dari sumber berikut:  http://ikosindo.com/index.php/blog/9-artikel/6-mengusir-setan-dengan-bmt

Setan dan riba

Selain lingkaran setan, ada baiknya pula kita mengusir setan kredit. Ini bukan tentang film komedi keluaran tahun 1981 tetapi hal-hal tentang riba, mulai dari kredit berbunga rendah (versi rentenir atau lintah darat) hingga pinjaman online ilegal.

Mengapa mereka masih eksis di masyarakat dengan berbagai wujud, sejak zaman dahulu kala?

Di antaranya firman Allah سبحانه وتعالی tentang kondisi para pemakan riba kelak saat dibangkitkan dari kuburnya: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.” (QS. Al Baqarah: 275).

Jika kita renungkan, hal tersebut memang bisa dipahami karena masyarakat kita khususnya golongan miskin tentu tak punya akses dan kemampuan untuk diterima di dunia perbankan. Di antara mereka yang mau memulai usaha tentu membutuhkan pinjaman modal yang cepat dan fresh dalam genggaman.

Jangankan jaminan untuk diajukan ke bank, izin usaha dan tetek bengek lainnya saja mereka tidak memiliki. Belum lagi mereka yang berhubungan dengan rentenir karena kebutuhan ‘dadakan’ yang sering tak terhindarkan, seperti biaya rumah sakit karena kecelakaan, atau biaya sekolah anak-anak mereka yang jika tidak dilunasi terancam tidak ikut ujian.

Apa peran kita sendiri terutama di bulan Ramadhan ini serta fungsi BMT dengan Lembaga Amil Zakat serta bagaimana sesungguhnya cara zakat mampu mempunyai peran signifikan dalam pemberantasan riba, mari kita kaji lebih mendalam disini: http://ikosindo.com/index.php/blog/9-artikel/11-zakat-dan-pemberantasan-riba

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button