Berita Foto

Siasat Silaturahim

Dari perkiraan sekitar 22 pendiri BMT Insan Mulia, ada enam yang berhalangan hadir, mulai dari beda kota hingga terbentur agenda lain.

Akhirnya, agar bisa bertemu di luar rapat formal, disiasati pertemuan di Rumah Makan Fitroh di Jalan Kapten Marzuki, Ahad (19/9/2021). Kalau di Jalan Kolonel Anwar Sastro dulu dikenal juga sebagai Rumah Makan Al Hijrah. Posisi tepat berseberangan dengan hotel bergaya Spanyol.

Bahkan saat woro-woro di grup pesan singkat, Adi Apriliansyah sebagai salah satu pendiri menyampaikan iming-iming peluang cuan SHU/dividen hingga nilai investasi saham segala macam. Nah, pasti semangat tuh, bicara tentang Sisa Hasil Usaha. Bagaimana pun, perjuangan mendirikan lembaga ini perlu juga dinikmati oleh para pendiri.

Selain Rapat Anggota Tahunan (RAT), agak sulit mengumpulkan seluruh pendiri Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Insan Mulia setiap tahun, maka diusulkan pertemuan per semester.

Aset/investasi BMT ketika didirikan hanya Rp 500 ribu, sekarang sudah mencapai Rp 4,7 milyar.

“Kini, omzet BMT sudah mencapai Rp 400 juta,” ungkap Manajer BMT Insan Mulia M Wahyudi.

“Pada 2014 hingga 2016, omzet BMT sempat minus, karena belum menguntungkan maka tak dilirik,” kata Lili Kurniawan.

Kendala yang dihadapi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) juga dialami oleh BMT bahkan bank, sembari memperbaiki sistem, Standard Operational Procedure, serta meningkatkan permodalan. Pengelola yang pernah berjumlah 12 orang, bisa diefektifkan walau hanya separuhnya.

Dulu, butuh waktu antara pencatatan hingga pelaporan, kini, semuanya tercatat secara real-time via aplikasi SimkoApp.

Berpartisipasi di BMT juga berarti mendukung ekosistem syariah, yang merupakan idealisme para pendiri. Bahkan bagi hasil per bulan di BMT lebih besar ketimbang di bank konvensional ungkap Lili.

Pengurus BMT Insan Mulia Sugeng Wardianto mengajak sesama pendiri yang memiliki potensi berkolaborasi baik sebagai pribadi atau anggota juga sebagai profesional.

“BMT sudah mampu membiayai usaha yang membutuhkan modal hingga Rp 500 juta,” jelas Dewan Pengawas BMT Adi Apriliansyah.

Hadir dalam pertemuan yang dimoderatori oleh Ahmad Rivai Afin ini di antaranya Rizal, M Harpani, Anton DC, Aguswandi, Yuliani, Kartini Eka Sari, Euis Sri Maryati. Stigma yang ada di masyarakat coba diperbaiki oleh BMT sebagai KSP syariah.

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button